"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja. "Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja

Kamis, 19 Agustus 2010

Komputer Berdampak Buruk Bagi Otak

Idealnya komputer diperkenalkan kepada anak saat ia berusia 9 tahun bukan ketika masih bayi. Queency (2,5 tahun) malaikat kecil saya sudah dua hari ini libur "main komputer". Sejak main komputer ia jadi malas menggambar, baca buku, mandi, dan lain sebagainya. Dari pagi sampai sore di depan komputer melulu sampai matanya lelah. Inilah efek komputer yang ingin disampaikan Dr. Sigman.
Perdebatan tentang kapan sebaiknya anak dikenalkan dengan teknologi memang masih belum selesai. Sebagian ahli mengatakan dengan menggunakan teknologi, anak-anak dapat terbantu dalam mempelajari perkembangan bahasa.

Namun, sebagian mengatakan itu justru merusak perkembangan kemampuan kognitif anak. Termasuk seorang psikolog dan penulis, Dr. Aric Sigman mengatakan pengenalan dini terhadap teknologi justru merusak otak anak-anak yang belum sepenuhnya terbentuk.

Sebelumnya, The Early Years Foundation Stage - sebuah yayasan kurikulum- menyarankan orangtua untuk mengenalkan komputer pada anak-anaknya di saat mereka masih berusia 22 bulan sampai 40 bulan. Dengan harapan di usia dini itu, anak-anak sudah mampu menjalankan teknologi sederhana seperti merubah saluran televisi, menggunakan mouse komputer atau bermain software tertentu.

"Namun, ada bukti yang menunjukkan pengenalan Information and Communication Technology (ICT) di awal usia justru merongrong keterampilan anak. Akibatnya adalah anak-anak tak mau lagi membaca buku, tidak memperhatikan guru dan susah untuk berkomunikasi," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari Telegraph, Selasa (15/6/2010).

Menurutnya, hanya karena anak-anak tertarik pada komputer bukan berarti mereka harus mengenalnya sejak dini. "Anak-anak bisa saja tertarik dengan alkohol, senjata dan pornografi. Itu bukan berarti kita boleh membiarkan mereka mengaksesnya dengan mudah," tutup Dr. Sigman sambil mengatakan idealnya teknologi dikenalkan pada anak yang sudah berusia sembilan tahun bukan ketika masih bayi.

Sumber : Febrina Ayu Scottiati - detikinet, detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar