"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja. "Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja"Realita Remaja" Mengangkat Kisah Dari KIsah Cerita dan Problematika Remaja

Senin, 16 Agustus 2010

Lagu Buat Anak Semakin Memprihatinkan

Lagu anak seperti mengalami kehilangan masa keemasannya. Setelah Adi Bing Selamet, Ira Maya Sopha, Cicha Koeswoyo hingga Joshua sampai dengan Trio Kwek-kwek, lagu-lagu anak seolah tak lagi menunjukkan tanda-tanda kebangkitannya.Sebagai pemerhati anak, Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto ini, mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap lagu-lagu anak yang dinilainya hampir punah.

“Memang sangat memperihatinkan, karena sepertinya lagu anak tidak mendapatkan dukungan dari banyak pihak, baik itu dari pemerintah, dari media atau mungkin masyarakat sendiri. Jadi, harus ada suatu kesadaran bahwa anak-anak sangat mendambakan adanya lagu-lagu anak yang positif,” kata Ketua Komnas Perlindungan anak tersebut saat ditemui di Hotel Darmawangsa, belum lama ini.

Kak Seto mengaku sangat khawatir jika anak-anak tidak mendapatkan porsi lagu yang cukup dan akhirnya mengambil lagu-lagu orang dewasa, yang tidak sesuai dengan usianya.

Menilik hal ini, Kak Seto merasa wajib menyampaikan rasa keprihatinanya dengan memberikan sedikit saran. “Mungkin lagu anak dibuat yang bisa menjangkau segala usia. Kalau anak balita ya disesuaikan dengan balita, untuk anak SD ya anak SD, tapi akhirnya lagu tersebut bisa dinyanyikan oleh semua anak-anak, tanpa harus mengandalkan musik, tapi tetap bisa dinyanyikan,” ucap pria berkacamata ini.

Kak Seto mengambil contoh seperti lagu yang dibawakan dua penyanyi cilik pendatang baru, Agnes Reinata dan Willi Jackson yang membawakan lagu ‘Yo Ayo’ karangan Herwin Fatahudin. Menurutnya, lagu tersebut bisa membangkitkan lagi eksistensi lagu anak yang selama ini vakum.

“Iya, karena pada dasarnya cukup mudah, tidak terlalu panjang, dan kata-katanya juga cukup jelas. Album dua penyanyi ini bisa jadi awal yang bagus sebagai kontribusi besar bagi kemajuan lagu anak-anak,” ucap Kak Seto berkomentar.

Harapan Kak Seto ke depan? “Saya ingin sekali agar para musisi senior bisa meluangkan waktu untuk menciptakan lagu-lagu anak yang saat ini memperihatinkan,” ujarnya menambahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar